Header Ads

Himpaudi Jayaa

Pengurus Cabang Himpaudi se Kabupaten Sumenep Dilantik



Pelantikan pengurus cabang Himpaudi se Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur periode 2015-2019. berlangsung hidmat. acara tersebut berlangsung di Gedung GNI Setempat, Senin (28/03/2016).

Acara ini di hadiri ibu kepala Dinas pendidikan Indah Sadiq, Kabid PLS pendidikan Misbahul Monir, Kasi PLS H.Hasan, penilik se Kabupaten Sumenep, dan seluruh pengurus Himpaudi se Kabupaten Sumenep.

Indah Sadiq dalam sambutannya mengucapkan, selamat dan sukses kepada pengurus Himpaudi yang di lantik, selain itu ia juga berharap agar mereka mampu mengemban amanah sebaik-baiknya demi membawah Himpaudi Sumenep lebih maju dan berdaya Saing di masa mendatang.

“Kedepan kemajuan Sumenep yang kita cintai ini, bukan hanya ada di pundak kita saat ini tapi ada pada generasi mudah yang 10, 20 dan 30 tahun yang akan datang melanjutkan estafet kepemimpinan kita,” ujarnya.

Ia mengatakan, Kabupaten Sumenep tidak akan maju jika kita tidak memberikan kado terindah bagi mereka, menurutnya, manusia tanpa pendidikan ibarat berjalan di tengah gegelapan.

“Pendidikan tidak hanya menitipkan warisan berupa pengetahuan dan wawasan tapi yang lebih penting adalah karakter dan moral,” ujarnya.

Ditambahkan Indah, idealnya seorang anak mendapatkan pendidikan di saat berumur 5 atau 6 tahun.

“Sampai saat ini Kabupaten Sumenep memiliki 920 sarana pendidikan anak usia dini, 216 Buah sudah berstatus paud Holistik Intergratif,” jelas Indah.

Sementara Ketua Himpaudi Kabupaten Sumenep Siti Nafisa mengatakan, acara pelantikan ini sebagai penyemangat unutuk mengurus Himpaudi Kecamatan agar bisa menjalankan program organisasi dengan baik.

“Untuk kedepannya salah satunya kami ingin meningkatkan kwalitas SDM dari pengelolah pendidikan Paud dan tenaga kependidikan di Paud dan juga meningkatkan kwalitas pendidikan di lembaga-lembaga Kecamatan se Kabupaten Sumenep,”ujarnya.

Menurutnya, selama ini tunjangan untuk guru Paud sangat minim sekali sehingga menurutnya pihaknya dari Himpaudi menginginkan kesejahteraan yang lebih.

Ia juga mengatakan, lembaga Paud sendiri tidak menarik SPP karena jika menarik SPP justru tidak ada muridnya terutama di plosok-plosok sehingga untuk kesejahteraan gurunya memang sangat minim bahkan mereka rela tidak di gaji. Ia berharap, kedepannya mudah-mudahan para guru Paud ada tunjangan dari dinas Pendidikan.

Sumber : Suara Indonesia News

No comments